Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, menjadi salah satu tokoh politik paling kontroversial di dunia. Dalam beberapa kesempatan, berbagai kelompok internasional menyerukan penangkapannya atas tuduhan kejahatan perang, khususnya terkait konflik berkepanjangan di Palestina. Meski begitu, sejumlah negara terang-terangan menolak untuk menangkap Netanyahu meski ada tuntutan dari organisasi hak asasi manusia dan pengadilan internasional. Berikut adalah daftar negara yang ogah menangkap Netanyahu, beserta alasannya:
1. Amerika Serikat: Sekutu Strategis Israel
Sebagai sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat memiliki hubungan diplomatik, militer, dan ekonomi yang erat dengan negara tersebut. Pemerintah AS secara konsisten mendukung Israel dalam berbagai forum internasional, termasuk memberikan perlindungan diplomatik terhadap pejabat Israel yang menghadapi tuntutan internasional. AS menolak seruan untuk menangkap Netanyahu karena menganggapnya sebagai pemimpin sah negara sahabat.
2. Inggris: Komitmen terhadap Stabilitas Diplomatik
Inggris menempatkan hubungan baik dengan Israel sebagai prioritas dalam kebijakan luar negerinya. Meskipun ada tekanan dari kelompok advokasi HAM, pemerintah Inggris memilih tidak mengambil langkah yang berpotensi merusak hubungan bilateral. Selain itu, Inggris sering kali menekankan bahwa pengadilan internasional hanya efektif jika melibatkan proses diplomasi yang luas.
3. Kanada: Netralitas yang Terjaga
Kanada adalah negara yang cenderung mendukung pendekatan netral dalam konflik internasional. Meski ada komunitas besar yang mendukung Palestina di Kanada, pemerintahnya lebih memilih menjaga hubungan diplomatik yang baik dengan kedua belah pihak. Penangkapan Netanyahu dianggap sebagai langkah yang akan memperumit posisi Kanada dalam menjaga perdamaian global.
4. Australia: Fokus pada Hubungan Ekonomi
Australia adalah salah satu negara yang memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Israel, khususnya di sektor teknologi dan pertahanan. Pemerintah Australia menghindari terlibat langsung dalam urusan hukum internasional yang kontroversial, termasuk tuntutan terhadap Netanyahu.
5. Negara-Negara Arab yang Menormalisasi Hubungan dengan Israel
Beberapa negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko, yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Perjanjian Abraham, juga cenderung menolak ide penangkapan Netanyahu. Normalisasi hubungan ini didasarkan pada kepentingan ekonomi, politik, dan keamanan bersama, sehingga mereka menghindari tindakan yang dapat merusak hubungan baru ini.
-
Alasan Utama Penolakan
Penolakan untuk menangkap Netanyahu oleh negara-negara tersebut dilatarbelakangi oleh sejumlah alasan:
-
Kesimpulan
Penolakan sejumlah negara untuk menangkap Benjamin Netanyahu menunjukkan kompleksitas hubungan internasional yang didasarkan pada kepentingan diplomatik, ekonomi, dan strategis. Meski seruan penegakan hukum internasional terus bergema, penanganan terhadap tokoh politik seperti Netanyahu membutuhkan pendekatan yang melibatkan konsensus global.