Hamas, Fatah, dan Hizbullah adalah tiga organisasi yang sering menjadi sorotan dalam konflik Timur Tengah, khususnya terkait isu Palestina dan hubungan dengan Israel. Meskipun ketiganya memiliki tujuan tertentu terkait dengan perlawanan terhadap Israel, mereka berbeda dalam ideologi, struktur, dan dukungan internasional. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan utama di antara ketiga kelompok tersebut:
1. Hamas
Ideologi:
Hamas adalah organisasi berbasis Islamis yang lahir pada 1987 selama Intifada Pertama di Palestina. Ideologinya berakar pada Islam Sunni dengan tujuan utama membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan mendirikan negara Palestina berdasarkan hukum syariah. Hamas menolak pengakuan Israel dan menekankan perlawanan bersenjata.
Wilayah Operasi:
Hamas berbasis di Gaza, wilayah yang dikuasainya sejak 2007 setelah konflik internal dengan Fatah.
Dukungan Internasional:
Hamas didukung oleh negara-negara seperti Iran, Qatar, dan Turki dalam berbagai bentuk, termasuk dana dan pelatihan. Namun, Hamas dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara lainnya.
2. Fatah
Ideologi:
Fatah adalah organisasi sekuler yang didirikan oleh Yasser Arafat pada 1959. Tujuannya adalah pembebasan Palestina melalui perjuangan politik dan diplomasi. Tidak seperti Hamas, Fatah mengakui keberadaan Israel sebagai bagian dari solusi dua negara.
Wilayah Operasi:
Fatah mendominasi Tepi Barat dan memimpin Otoritas Palestina. Meskipun sebelumnya terlibat dalam perlawanan bersenjata, Fatah kini lebih menonjolkan pendekatan diplomatik untuk mencapai kemerdekaan Palestina.
Dukungan Internasional:
Fatah mendapatkan dukungan dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta beberapa negara Arab. Sebagai kelompok moderat, Fatah lebih diterima dalam forum internasional dibandingkan Hamas.
3. Hizbullah
Ideologi:
Hizbullah adalah kelompok Islamis Syiah yang berbasis di Lebanon. Didirikan pada 1982, Hizbullah memiliki tujuan membangun kekuatan Islam di kawasan dan melawan pengaruh Israel serta Barat. Selain itu, Hizbullah mendukung perjuangan Palestina, meskipun tidak fokus hanya pada konflik tersebut.
Wilayah Operasi:
Hizbullah berpusat di Lebanon, khususnya di wilayah selatan. Kelompok ini juga memiliki sayap politik yang aktif dalam pemerintahan Lebanon.
Dukungan Internasional:
Hizbullah didukung oleh Iran dan Suriah secara signifikan, baik dari segi dana maupun persenjataan. Seperti Hamas, Hizbullah juga dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Teluk tertentu.
Kesimpulan
Hamas, Fatah, dan Hizbullah memiliki pendekatan dan strategi yang berbeda dalam konflik mereka dengan Israel. Hamas fokus pada perjuangan bersenjata dengan pendekatan Islamis di Gaza, sementara Fatah lebih menonjolkan diplomasi di Tepi Barat. Hizbullah, meskipun beroperasi di Lebanon, mendukung perjuangan Palestina dengan latar belakang ideologi Syiah dan pengaruh Iran.
Ketiga kelompok ini menunjukkan kompleksitas politik dan ideologis di Timur Tengah, dengan dukungan internasional yang berbeda, tergantung pada pandangan masing-masing negara terhadap konflik Palestina-Israel.