Gencatan senjata yang baru-baru ini tercapai antara Israel dan Hizbullah di Lebanon tidak serta-merta mengurangi ketegangan di Timur Tengah. Sementara kedua pihak sepakat untuk menghentikan serangan, kelompok Houthi di Yaman terus melancarkan aksi perlawanan terhadap koalisi Arab dan menyuarakan dukungan bagi perjuangan Palestina.
Dinamika Gencatan Senjata Israel-Hizbullah
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah bertujuan untuk mengakhiri ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon. Pertempuran sebelumnya telah menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa di kedua belah pihak. Namun, langkah ini dianggap oleh banyak pihak sebagai solusi sementara, tanpa mengatasi akar masalah di wilayah tersebut.
Posisi Kelompok Houthi
Di tengah dinamika ini, kelompok Houthi di Yaman tetap teguh pada sikap mereka. Sebagai salah satu aktor yang terlibat dalam konflik regional, Houthi dikenal sering menyuarakan solidaritas terhadap perjuangan Palestina dan mengutuk kebijakan Israel di wilayah pendudukan.
Bahkan dengan adanya gencatan senjata di Lebanon, Houthi terus meluncurkan serangan drone dan rudal ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Aksi ini menunjukkan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh perkembangan antara Israel dan Hizbullah. Houthi juga menegaskan bahwa mereka berjuang melawan “penindasan Zionis” yang mereka anggap didukung oleh kekuatan Barat.
Dukungan Regional
Houthi mendapat dukungan politik dan material dari Iran, yang juga merupakan pendukung utama Hizbullah. Iran memandang Houthi sebagai sekutu strategis di kawasan Teluk, yang dapat memperluas pengaruh mereka di Timur Tengah. Hal ini semakin mempersulit upaya diplomasi untuk menenangkan konflik di berbagai front.
Respon Koalisi Arab
Koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi telah mengecam tindakan Houthi sebagai ancaman terhadap stabilitas kawasan. Namun, upaya untuk menekan Houthi melalui kekuatan militer belum membuahkan hasil signifikan, bahkan setelah bertahun-tahun intervensi di Yaman.
Implikasi bagi Kawasan
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, meskipun diharapkan mengurangi eskalasi di perbatasan Lebanon, tidak menghilangkan potensi konflik di wilayah lainnya. Kegigihan Houthi menunjukkan bahwa ketegangan di Timur Tengah jauh lebih kompleks, dengan banyak pihak yang terlibat dalam konflik multidimensi.
Dengan situasi yang terus berkembang, langkah-langkah diplomasi yang melibatkan semua pihak di kawasan sangat diperlukan untuk menciptakan perdamaian jangka panjang. Namun, dengan banyaknya aktor yang memiliki agenda berbeda, jalan menuju stabilitas tampaknya masih sangat jauh.